Impikan Harga TBS Mencapai Rp 4.000 per Kilogram

oleh

SINTANG – Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang mengatakan bahwa harga Tandan Buah Segar (TBS) Rp 3 ribu per kilogram sudah cukup baik, namun para petani sawit tentu mengharapkan harga yang lebih tinggi. Misalnya mencapai Rp 4.000 per kilogram.

“Harusnya, yang kita inginkan, angkanya itu mencapai Rp 3.500 atau Rp 4.000. Sebenarnya angka inilah yang kita impi-impikan,” kata Gunardi ketika ditemui berita-aktual.com, belum lama ini.

Gunardi mengatakan banyak faktor yang menyebabkan harga TBS sangat jauh dari angka-angka tersebut. Pertama, harga CPO internasional atau dunia.

“Kalau harga CPO turun, maka harga TBS akan turun juga. Harga CPO dunia berpengaruh sekali terhadap TBS. Harga CPO yang fluktuatif itu akan jadi faktor yang utama yang memengaruhi harga itu turun drastis atau tidak,” ungkap Gunardi.

Kemudian, efisiensi dari pabrik. Kalau pabrik sering rusak maka akan menyebabkan harga TBS petani jadi turun kalau tidak efisien. “Nash tingkat efisien itu bisa kita lihat berapa Indek K-nya. Kita bisa teliti di situ,” jelasnya.

Kemudian, produksi. Kalau produksi petani turun, maka akan memengaruhi tingkat efisiensi pabrik.

“Jadi semuanya itu saling berpengaruh. Harga dunia berpengaruh, efisiensi berpengaruh dan produksi petani pada bulan bersangkutan juga akan berpengaruh,” kata Gunardi.

Selanjutnya, biaya-biaya yang akan dikeluarkan pabrik itu juga akan berpengaruh. “Jadi ada sekitar 8 faktor lah yang memengaruhi Indeks K tadi. Tapi yang utama adalah harga CPO dunia,” jelasnya.

“Yang lain-lainnya itu bisa kita tekan. Efisiensi bisa kita tekan. Produksi bisa kita perbaiki baik di kebun inti atau kebun plasma supaya bisa naik. Baik itu melewati peningkatan produksi maupun perubahan atau perbaikan terhadap budidaya. Itu juga bisa memperbaiki produksi dari tanaman itu sendiri. Sehingga kalau produksinya tinggi, tingkat biaya dari perusahaan rendah, maka harga TBS akan naik. Apalagi kalau didukung harga pasar dunia yang juga naik. Nah itu sangat-sangat diterima petani,” jelasnya panjang lebar.

No More Posts Available.

No more pages to load.