BERITA-AKTUAL.COM – Dari 52 orang yang terdaftar akan diswab di SMAN 1 Sintang. Hanya 16 orang mengikuti swab yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
Kepala SMAN 1 Sintang, Edy Sunaryo mengungkapkan alasan sejumlah guru belum mengikuti tes swab yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan.
“Alasannya bermacam-macam. Kemarin, ada beberapa yang bilang bahwa hari ini masih berpuasa. Ada juga yang dijadwalkan melakukan cek kesehatan. Terus, ada lagi yang bilang bahwa belum berani,” ungkapnya.
Terkait alasan belum berani mengikuti tes swab, Edy mengakui dirinya harus memahami kondisi tersebut. “Kemudian saya sampaikan juga bahwa dengan diswab akan memberikan kepercayaan bagi guru dan staf untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran,” katanya.
Edy mengatakan, instruksi Gubernur bahwa guru diswab sebelum sekolah tatap muka harus dilaksanakan. Apalagi jika sudah ditunjuk. “Kalau ditunjuk, kita harus melaksanakan. Karena, itukan perintah. Tujuannya untuk melindungi orang lain,” tegasnya.
Meskipun nantinya pembelajaran tatap muka ditunda karena perubahan situasi, Edy tetap menyarankan agar pelaksanaan swab untuk guru tetap dilaksanakan.
“Karena, swab menguntungkan bagi guru itu sendiri. Saya mengalami. Begitu diswab dan tidak sakit, kita merasa aman. Mau komunikasi dengan siapapun tidak membahayakan orang lain. Oleh karena itu saya memberikan motivasi pada teman-teman guru agar ikut diswab,” imbaunya.
Kepala Dinas Kesehatan Sintang, dr Harysinto Linoh mengatakan, swab test yang dilaksanakan untuk guru-guru merupakan persiapan untuk memulai proses pembelajaran 1 Agustus mendatang.
“Perintah Bapak Gubernur, swab dilaksanakan di SMAN 1 Sintang dan SMPN 1 Sintang. Tetapi, dengan persetujuan Pak Bupati, semua guru di Kota Sintang, sebelum mulai proses pembelajaran harus diswab dulu,” ucapnya.
Ia mengatakan, swab test dilaksanakan untuk mengamankan murid-murid yang akan belajar. “Mobil swab PCR ini, gunanya untuk itu. Kita swab sebanyak-banyaknya supaya masyarakat Sintang merasa aman,” tegasnya.