BERITA-AKTUAL.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah mendorong para perajin agar mampu membuat bentuk kerajinan lain dari tenun ikat. Misalkan dompet, sampul buku, tas dan bentuk kerajinan lain yang masih memanfaatkan kain tenun ikat.
“Saya ingin mengajak perajin tenun untuk membuat produk ikutan dari tenun ikat. Kain tenun yang sudah dibuat oleh ibu-ibu harus dikembangkan lagi ke produk atau bentuk lain,” kata Yosepha saat mengunjungi Betang Ensaid Panjang Dusun Rentap Selatan Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai, belum lama ini.
Dengan membuat kerajinan lain seperti tas, baju, dompet dan sampul buku, harganya menjadi bervariasi dan lebih mudah menjualnya. “Kalau hanya ada kain tenun tentu harganya mahal dan agak sulit kalau dijadikan oleh-oleh,” terang Yosepha.
Dikatakannya, produk ikutan dari tenun ikat ini bahan dasarnya tetap tenun tetapi menghasilkan produk lain. Bahkan bisa juga dari sisa kain tenun yang terpotong atau tidak dipakai bisa digunakan untuk memodifikasi produk lain.
“Kalau memang ibu-ibu disini berminat, kami akan siapkan tim yang akan mendampingi membuat produk ikutan dari tenun ikat ini sampai bisa,” kata Yosepha.
Ia menegaskan, pendampingan oleh tim itu juga akan diberikan secara gratis. Sampai ibu-ibu berhasil memodifikasi produk yang ada. “Harapan saya, saat hari minggu atau hari libur dimana kunjungan wisatawan cukup banyak. Produk ini akan laku karena produknya dibutuhkan pengunjung dan terjangkau,” katanya.
Dengan membuat kreasi produk, kata Yosepha, aktivitas menenun tetap bisa berlangsung. Tetapi ada juga produk lain yang bisa dihasilkan.
“Saya mendorong ini karena melihat akan adanya kemajuan pariwisata di Sintang ini dan Betang Ensaid Panjang menjadi salah satu tujuan utama pariwisata di Sintang,” katanya.
“Maka pengunjung akan membutuhkan oleh-oleh yang kecil dan mudah dibawa pulang. Dan mereka membutuhkan harga oleh- oleh yang terjangkau. Jadi pengunjung tidak hanya membeli kain tenun, juga membeli produk lain yang harganya terjangkau dan cocok untuk dijadikan oleh-oleh,” kata Yosepha.
Juanti (35), perajin tenun mengaku sangat tertarik dengan tawaran yang disampaikan Sekda Sintang. “Tapi harus didampingi sampai bisa. Jangan setengah-setengah. Mendampingi kami juga harus di Betang ini. Bukan kami yang dibawa ke Sintang,” pinta Juanti.
Paula Maina (42) perajin tenun yang lainnya juga menyampaikan hal serupa. “Pasti maulah. Itukan hal yang baru dan boleh dicoba,” terang Paula Maina.