BERITA-AKTUAL.COM – Syahroni, warga Kabupaten Sintang, Kalbar yang berstatus sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG), mengeluhkan pelayanan kesehatan terkait swab tenggorokan yang dijalaninya. Betapa tidak, meski sudah menunggu selama 31 hari, hasil swab tak kunjung keluar hingga hari ini.
Gerah dengan kondisi tersebut, ia kemudian menuliskan surat terbuka melalui akun facebooknya @syahroni pkb. Surat terbuka tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Bupati Sintang Jarot Winarno serta yang Tim Gugus Tugas disemua tingkatan.
Ketika dihubungi via telepon, Syahroni mengungkapkan alasanya menulis surat terbuka tersebut.
“Intinya kami minta ketegasan, minta pelayanan yang merata. Kemudian untuk membantu kawan-kawan OTG lain yang juga menunggu hasil swab. Mereka mungkin ndak punya ruang untuk bersuara, misalnya OTG yang berstatus PNS. Intinya, jangan gantung nasib kami terkait hasil swab ini,” tegas Syahroni.
Ia mengatakan, hasil swab yang tak kunjung keluar juga menjadi kendala bagi tim medis atau Tim Gugus Tugas tingkat Kabupaten.
“Saya beberapa kali komunikasi dengan Dinkes Sintang, mereka bilang juga mengharapkan hasil swab cepat keluar. Namun, hasil swab yang dimaksud bukan ranah di kabupaten. Mereka bilang, setiap hari juga selalu mengecek soal hasil swab yang dimaksud,” ucapnya.
Syahroni kemudian mempertanyakan sistem dan rentang waktu yang sangat lama untuk mengetahui hasil swab yang sudah dilakukan masyarakat.
“Waktu yang terlalu lama untuk menunggu hasil swab tentu mempersulit penanganan oleh petugas. Kemudian, resiko penularan juga makin tinggi ketika sistem deteksinya lambat,” kata Roni.
Dikatakan Syahroni, lambatnya hasil swab membuat banyak hal terganggu. Dampak yang paling terasa adalah psikologis. Disamping itu adalah dampak dari lingkungan sosial.
“Okelah secara pribadi kita merasa bisa beraktivitas, tapi lingkungan belum tentu menerima. Ini yang harus kita jaga. Belum lagi dampak ekonomi. Selain itu, tidak semua OTG bisa mengisolasi diri tanpa bekerja dengan waktu yang lama. Apalagi jika ada OTG yang mengandalkan penghasilan harian. Inilah yang harus jadi perhatian,” ucapnya.
“Makanya, kami minta pelayanan yang pasti terkait hasil swab. Ini yang kita harapkan. Kami paham, setelah menjalani rapid tes dan hasilnya reaktif harus isolasi 14 hari. Tapi, kalau hasilnya ndak keluar-keluar, gimana lah? Kenapa daerah lain bisa cepat prosesnya?”, tanya dia.
Oleh karena itu, ia minta masalah swab tenggorokan bisa jadi perhatian serius oleh pemerintah. Jangan biarkan masyarakat menunggu terlalu lama. Segera beri kepastian pada OTG yang sudah menjalani swab.
Berikut surat terbuka yang ditulis Syahroni.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal :
1.Saya adalah pasien OTG berdasarkan hasil rapid tes pada tanggal 30 April 2020 di posko covid-19 dinas kesehatan kabupaten sintang, sampel swab di ambil tgl 1 dan 2 mei 2020 di rumah sakit rujukan AM Djoen kabupaten Sintang.
(Bersamaan dengan saya ada puluhan pasien OTG yg lain)
2.saya menjalani isolasi mandiri di rumah dengan arahan dan petunjuk tim dinas kesehatan kabupaten Sintang sesuai protokol kesehatan.
3.seiring dengan waktu setelah 30 hari hasil swab saya (dan jg rombongan yg sama dgn saya) belum keluar, saya sudah berkali-kali menanyakan hal ini ke petugas gugus tugas kabupaten,kadinkes sintang Bapak dr Harysinto Linoh menjawab bahwa kewenangan mengenai hasil swab ada nya di tim gugus tugas di pusat.
4.demi untuk saya sendiri,keluarga dan masyarakat lain saya memohon kepada pemerintah yang berwenang dalam hal penanganan covid-19 di semua tingkatan utk punya solusi konkrit terhadap status saya dan teman2 OTG lain di kabupaten sintang, karena kami juga adalah warga negara Indonesia yang punya hak utk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Hal ini saya sampai kan karena di daerah lain hasil swab pasien OTG ada yg 3 hari, 7 hari,10 hari 14 hari itu sudah ada hasil nya, kenapa kami di Sintang sampai 30 hari belum keluar hasil nya…??? Ada apa…???
5.menyandang status OTG bukan lah perkara mudah banyak dampak yg saya(kami) alami, dampak ekonomi keluarga,psikologis,sosial lingkungan dsb.
Saya sudah taat,patuh dan sabar tapi INGAT semua nya itu jg ada batas waktu.
6.terakhir sekali lagi saya bertanya HASIL SWAB SAYA(KAMI PARA OTG kab sintang) KAPAN KELUAR…???
Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan Pernyataan ini saya sampai kan semata-mata demi kebaikan kita semua.
Wassalamu’alaikum wr…wb…
Selamat pagi utk kita semua.