BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Kabupaten Melawi, Kalbar, Panji mengumumkan dirinya positif COVID-19. Pengumuman itu disampaikan Pandji melalui video yang sudah tersebar luas dimasyarakat.
Selain dirinya, Panji juga membeberkan bahwa istri, anak-anak serta keluarganya yang lain, juga terjangkit COVID-19. Hal itu disampaikan Panji setelah Gugus Tugas COVID-19 Melawi mengumumkan penambahan 6 kasus konfirmasi positif di Bumi Juang. Dari total 7 kasus di Melawi, semuanya merupakan anggota keluarganya.
Ketika dikonfirmasi via telepon, Bupati Melawi Panji membenarkan bahwa dirinya positif COVID-19. “Informasi itu benar (positif COVID-19-red). Kondisi saya saat ini sehat. Tidak ada merasa punya masalah. Mungkin itulah yang dimaksud Orang Tanpa Gejala (OTG),” kata Panji.
Ia mengatakan, dirinya saat ini menjalani isolasi di rumah jabatan Bupati Melawi. Tentunya dengan mengikuti protokol ketat yang sudah ditentukan.
“Intinya kami mengikuti prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan. Memang sih, di sini lebih leluasa. Petugas yang ingin melakukan tindakan dengan APD lengkap juga mudah,” kata Panji.
Panji mengaku dirinya menjalani isolasi terpisah dengan beberapa keluarganya. Anak-anaknya menjalani isolasi, namun di rumah masing-masing. “Rumah mereka juga jauh dari warga. Di pendopo rumah jabatan, yang isolasi di pendopo kami berempat,” bebernya.
Panji mengungkapkan alasan mengumumkan dirinya positif COVID-19. Menurutnya, informasi tersebut bukanlah hal yang harus ditutup-tutupi.
“Saya pikir, kita memang harus merasa ini bukan sesuatu yang harus ditutup-tutupi. Ini bukan aib. Itulah resiko sebuah pengabdian. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan tulus selalu ada resikonya,” katanya.
Panji kemudian mengutip sebuah pepatah. “Ibaratkan pepatah, orang yang memecahkan gelas. Pastilah orang itu kerjanya biasa mencuci gelas. Kalau orang tidak pernah mencuci gelas, atau jarang mencuci gelas, pasti jarang memecahkan gelas. Intinya, dari sebuah pekerjaan pasti ada resiko yang bisa terjadi,” tegasnya.
“Orang yang tidak tahu dengan pekerjaan, tidak akan pernah mengalami masalah dengan pekerjaan itu. Yang bisa buka kunci hanya pemegang kunci. Orang yang tidak pegang kunci, tentu tidak akan pernah buka kunci. Yang mau saya katakan, dari pekerjaan selalu ada konsekuensi,” ucap Panji.
Panji kemudian berpesan pada masyarakat agar kasus COVID-19 yang dialaminya menjadi pembelajaran. “Jika sebelumnya masyarakat kurang yakin bahwa COVID-19 itu ada, cuek atau acuh tak acuh, sekarang lihatlah yang terjadi dengan kami. Jangan lagi menganggap remeh terhadap COVID-19.
“Wajar jika kita takut, tapi tidak perlu panik. Yang paling penting kita harus waspada dan hati-hati. Kita juga harus patuh pada protokol pencegahan COVID-19. Jadi, janganlah bergerombol terus di warung dan tempat lain. Atau santai-santai di tempat umum dengan jumlah yang banyak,” pesan Panji.