BERITA-AKTUAL.COM – Bakal Calon Wakil Bupati Sintang, Syarifuddin membantah kabar di media sosial yang menyebutkan dirinya berada satu mobil dengan Ketua DPRD Sintang saat kecelakaan mobil di Nanga Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu, Sabtu (12/9) lalu. Saat itu, Ketua DPRD Sintang hendak menghadiri peresmian GKII Merahau bersama Bupati Sintang.
“Di media sosial, ada yang posting bahwa saya dalam mobil tersebut. Padahal itu tidak benar,” tegas Syarifuddin saat konfersi pers di Posko Koalisi Sintang Baru, Jalan Oevang Oeray, Senin malam (14/9).
Dikatakan Syarifuddin, yang bersama Ketua DPRD saat itu memang ada orang yang bernama Atot. Namun, Atot yang dimaksud adalah Kramantonius, staf di Sekretariat DPRD Sintang.
“Nama panggilan saya juga Atot. Tapi, yang bersama Ketua DPRD adalah staf di Sekretariat Dewan. Bukan saya. Itu Atot yang lain,” tegasnya lagi.
Miss informasi di media sosial tersebut diakui Syarifuddin sangat merugikan dirinya secara pribadi dan tim Yohanes Rumpak Syarifuddin. Sehingga masyarakat yang mengikuti di media sosial menanggapi berita tersebut dengan ragam penafsiran. “Makanya harus saya luruskan,” ucapnya.
Saat kejadian berlangsung, Syarifuddin mengaku sedang pulang ke kampung di Topan, Kacamatan Kayan Hulu. Dirinya juga meghadiri peresmian GKII Desa Merahau karena diundang langsung oleh Ketua Daerah GKII Kayan. Acara itu juga dihadiri oleh Ketua DPRD Sintang dan Bupati Sintang.
“Ketika peresmian, saya datang menggunakan speedboat. Setelah itu saya ke rumah kepala desa. Saya tidak tahu kalau Pak Bupati dan rombongan sudah ada di sana. Jadi kan ndak mungkin mentang-mentang saya sebagai bakal calon (balon) Wabup dan Pak Jarot juga balon, lalu saya menghindar. Lagipula kedatangan Pak Jarot dalam kapasitasnya sebagai Bupati Sintang untuk melakukan peresmian,” jelasnya.
“Karena, kita ini orang Timur. Apalagi berdasarkan kepercayaan Kristen yang saya anut, jangankan teman, musuh sekalipun harus kita doakan. Jangankan teman, musuh sekalipun harus kita layani,” ucapnya.
Saat itu, Syarifuddin mengatakan dirinya memang mengobrol dengan Bupati seputar peresmian. Kemudian diajak untuk foto bersama.
“Saat ngobrol, banyak yang mengambil foto. Tapi saya tetap dengan lambang saya. Saya tahu meskipun kami berteman, Pak Jarot tentu dengan lambangnya sendiri, saya juga harus dengan lambang saya sendiri. Karena untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda. Saya tetap komitmen dengan lambang saya kerena sudah sah mendaftar di KPU Sintang,” ucapnya.
“Itulah kejadiannya. Dan saya tidak tahu kalau ada kecelakaan yang menimpa rombongan. Hanya saja, ada yang bilang kalau mobil rombongan masuk parit. Setelah pulang, di rumah gembala saya mendapat info kalau mobil yang dimaksud terbalik,” bebernya.
Malam harinya, kabar kecelakaan langsung viral. Syarifuddin pun mendapat banyak pertanyaan mengenai kondisi dirinya.
“Saya ditelepon beberapa teman yang menanyakan keadaan saya. Apakah ada yang luka. Saya bilang yang kecelakaan siapa? Setelah itu berkembanglah isu-isu yang tidak benar. Ada yang menyebut saya satu mobil dengan Ketua DPRD. Ada yang menyebut saya semobil dengan Pak Jarot. Saya tegaskan di sini, itu tidak benar,” pungkasnya.