Pilbup 2020, Jarot-Askiman Pecah Kongsi?

oleh
DPD Nasdem Sintang mendaftarkan Jarot Winarno sebagai bakal calon Bupati ke DPC PDI Perjuangan Sintang

BERITA-AKTUAL.COM – Meski Pemilihan Bupati (Pilbup)/Wakil Bupati Sintang baru dilaksanakan tahun 2020 mendatang, namun sejumlah bakal calon mulai menampakkan diri.

Menariknya, dalam kontetasi tersebut pasangan Jarot Winarno-Askiman dispekulasikan pecah kongsi. Indikasi tersebut terlihat saat penjaringan bakal calon kepala daerah PDI Perjuangan Sintang. Jarot dan Askiman sama-sama mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati.

Jika Jarot mendaftar ke DPC PDIP Sintang sebagai bakal calon bupati tanpa disertai bakal calon wakil bupati, lain halnya dengan Askiman. Ia menggandeng Agrianus sebagai calon wakil bupati untuk mengikuti penjaringan oleh DPC PDI Perjuangan Sintang.

“Pak Jarot mendaftar sebagai bakal calon bupati. Nama bakal calon wakil bupati dikosongkan. Sementara itu, Pak Askiman mendaftar satu paket sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati,” kata Jeffray Edward, Ketua DPC PDI Perjuangan Sintang.

Pendaftaran Jarot sebagai bakal calon bupati untuk mengikuti penjaringan PDI Perjuangan, dilakukan oleh pengurus Nasdem Sintang, Senin (16/9). Dipimpin Ketua DPD Nasdem Sintang Herry Samsudin, Sekretaris Terry Ibrahim serta dewan terpilih, mereka menyerahkan berkas ke kantor DPC PDI Perjuangan di Jalan Apang Semangai.

Terkait pendaftaran Jarot tanpa disertai bakal calon wakil bupati, Herry Samsudin mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan untuk menentukannya harus melalui mekanisme internal.

“Jadi, tidak harus satu paket untuk didaftarkan. Tetapi akan menyusul. Kami punya waktu satu minggu untuk survei bakal calon wakil bupati. Survei inilah yang akan menentukan siapa figur yang akan dipilih,” jelasnya.

Soal Jarot-Askiman yang sama-sama mendaftar sebagai bakal calon Bupati saat penjaringan PDI Perjuangan, Herry menyebut hal tersebut belum memastikan keduanya berpisah. Tapi, kembali lagi ke pribadi masing-masing.

“Namun, nampaknya pecah kongsi lah. Karena, ketika sudah mendaftar dengan pasangan lain, berarti tidak berpasangan lagi dengan Pak Jarot. Itu logikanya,” katanya.

Makanya, kata Herry, pihaknya sangat selektif memilih bakal calon wakil bupati. Mengingat, partai mengusung calon tentu bertarung untuk menang.

“Menang bukan untuk segala-galanya. Tapi untuk Sintang,” tegasnya.

Jawaban Askiman

Sementara itu, Askiman menepis pendaftaran dirinya sebagai bakal calon Bupati yang dijaring PDI Perjuangan mengindikasikan sudah pecah kongsi dengan Jarot Winarno.

“Kita belum menentukan pisah atau ndak. Karena semuanya akan kita sikapi pada penghujungnya nanti. Saat ini kan PDI Perjuangan membuka pendaftaran. Saya juga berkoordinasi dengan beliau (Jarot-red),” bebernya.

“Saat itu beliau bilang karena kondisi kesehatannya terganggu, saya juga harus mendaftar. Siapa tahu, ketika beliau berusia 60 tahun dan memutuskan tidak maju, berarti saya sudah siap mendaftarkan diri,” jelas Askiman.

Tetapi sambung Askiman, menjelang ulang tahun nanti akan dilihat lagi apakah ada restu dari istrinya atau tidak. Tentunya juga melihat kondisi kesehatan.

“Setelah itu, barulah beliau menentukan sikap. Beliau katakan seperti itu,” katanya.

Menyangkut proses penjaringan di partai, Askiman mengatakan dirinya mengikuti semua itu.

“Makanya, saya mendaftar dan mengembalikan berkas. Semuanya tergantung dengan komitmen kita. Dengan beliau juga kita bahas. Karena, hingga saat ini hubungan dengan beliau tidak ada masalah,” katanya.

Menyangkut maju atau tidak pada Pilbup, tentu harus difikirkan matang terkait langkah-langkah yang tepat. Karena Pilbub tidak sederhana. Harus dengan perhitungan yang matang.

“Yang penting niat kita adalah bagaimana membangun Sintang yang lebih baik sesuai harapan masyarakat. Menjaga keharmonisan antar suku dan pemeluk agama juga sangat penting. Kita berharap Pilbup kedepan berjalan aman dan lancar,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.