BERITA-AKTUAL.COM – Semangat belajar siswa perbatasan, khususnya SDN 34 Matai Desa Padung Kumang Kecamatan Ketungau Tengah, Sintang, patut diacungi jempol. Meski harus membawa tikar dari rumah untuk belajar di sekolah, semangat menuntut ilmu tidak pernah surut.
Potret miris pendidikan di perbatasan Sintang-Malaysia ini, dibenarkan oleh Petrus Hery, guru SDN 34 Matai. Ia mengatakan, siswanya terpaksa membawa tikar karena meja dan kursi banyak yang rusak.
“Meja kursi yang rusak itu swadaya masyarakat dan ortu siswa. Saya bersama komite beberapa kali mengusulkan meubeler ke Bagian Sarana Prasarana (Sarpas), juga dengan anggota dewan. Tapi tidak ada tanggapan juga,” kata Petrus Hery.
Ia mengatakan, selain maja kursi, bangunan sekolah mulai dari lantai, dinding, dek termasuk atap juga mendesak untuk diperbaiki. “Ditambah lagi lokalnya kurang dan kantor pun tidak ada,” bebernya.
Petrus Hery berharap, pemerintah bisa memperhatikan kondisi sekolah dengan melakukan renovasi atau penambahan meubeler.
“Ya, harapan saya adalah pemerintah bisa memperhatikan kondisi sekolah. Baik tambah lokal maupun kantor guru. Semoga bisa terwujud dalam dalam waktu yang tidak terlalu lama,” harapnya.