BERITA-AKTUAL.COM – Bernard Saragih, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, menjelaskan bahwa, sejak 17 Maret 2020 pihaknya sudah monitor arus masuk orang di perbatasan.
“Hasilnya masih ada orang masuk dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur tikus. Kami terus berkoordinasi dengan camat Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu,” katanya.
Dengan status Sintang adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19. Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus bergerak sendiri untuk memutuskan penyebaran virus corona. “Kita juga berusaha menurunkan beban psikologis masyarakat dalam menghadapi virus corona yang secara otomatis meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya.
“Di Sintang, kita menyemprotkan tubuh manusia dengan kaporit dengan dosis tertentu, bukan dengan desinfektan. Desinfektan hnaya kami gunakan untuk kendaraan dan fasilitas umum,” terang Bernard Saragih
Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menjelaskan bahwa sejak 27 Maret 2020 yang lalu, tercatat 66 orang sudah dideportasi dari Malaysia melalui PLBN Entikong. Dan informasi yang berkembang akan ada pemulangan 20.000 tenaga kerja kita dari Malaysia.
“Kami terus melakukan patroli di sepanjang perbatasan. Seluruh jalur masuk di perbatasan sudah ditutup. Baik jalur resmi dan tidak resmi. Hanya Entikong yang masih buka karena ada pemulangan tenaga kerja kita,” bebernya.
Ia mengatakan, TNI diperintahkan untuk menutup perbatasan. “Tetapi kita tidak ada solusi atas pasokan sembako yang selama ini dipasok dari Malaysia. Kami mendukung rencana Pemkab Sintang untuk melakukan droping sembako ke perbatasan,” terang Dandim.